Serpihan cermin bertanda polkadot merah, yang di baliknya bertuliskan AMORE.
Lalu saat kucoba bercermin, hanya mampu menampakkan lengkung bola mataku, tidak.. tidak penuh mataku.
Ada sisi kosong pada cermin itu, lalu kutemui sebentuk wajah samar dan kecil, kupastikan ia pria.
Kemudian dengan kaca itu pula kuguratkan pada nadiku.
Saat kurasa aku tlah mati, akupun terbangun.
Aku tak yakin mengenali pria itu, namun rasanya aku pernah dibuatnya jatuh hati.
Senyumnya sangat manis, namun mengapa aku lebih memilih menghentikan darah di nadiku?
Dia kah pembunuhku? Atau hanya di alam mimpi ? Atau akan ada di alam nyata?
0 komentar:
Posting Komentar