Yang sekarang hatiku rasakan,
Bagaikan berjalan di atas jembatan kematian
Menghantarkan pada ketersesatan nyata meski jalannya lurus
Tabir hijab hanya kosong, pastilah prasangka mereka.
Aku tahu anugerah ini tidak selalu benar
Sampai sedetik ingatannya, bertalulah jantungku
Bahaya, ini bukan anugerah, namun musibah
Lalu, tolong pegangi hatiku, bantulah menerjemahkan
Pola kalimat yang membingungkan, yang berkutat di bayang pikiranku
Siapa yang mampu menolong? Pemeran utamaku ialah engkau, mampukah?
Apa aku harus menaiki kereta yang berlawan arah darimu, kasih?
Jawablah tanyaku.
Created By : Fitria Rizky Sutrisna
0 komentar:
Posting Komentar