Kemarin,
Dan hari ini, aku masih berjalan di dalam ngarai yang tak berujung
Sendiri diantara coral-coral yang mulai menerjal dan menyempitkan langkah kacilku
Entah mengapa aku terbawa di dalam suasana yang begitu kalut ini, hingga tak sepasang telingapun mendengarkan jerit dan tangisanku
Hujan Ilham yang memukul coral jahat itu sedikit membantuku untuk menemukan titik cahya perjalanan bodoh ku
Kaki melangkah lirih bagai Sang Raja meyeruput arak di dalam bejana emas, pelan tapi pasti
Untuk siapa perjalanan penuh rintangan ini harus ku lalui?
Hanya peristiwa badai itu ternyata yang telah menyeretku hingga terperosok dalam ngarai penuh kesesakan
Aku kehilangan sesuatu kala itu
Aku teringat kala Ruh itu terbang dari sebuat kata manis, "CINTA"
Dan aku baru tersadar tatkala belum berhenti tapak ini menari, aku tersadar bahwa aku harus mencari Ruh itu
Ruh Cinta yang bersahaja
Yang kasat mata bagai titik embun tepi samudera
Yang hanya dapat engaku rasakan sejuk kasihnya
Kaki ini masih tetap berlari, sebelum Ruh itu kembali
Hati ini masih akan tetap sunyi, sebelum Ruh itu mendatangi
Created By : Fitria Rizky Sutrisna

0 komentar:
Posting Komentar