Suatu pagi yang muda,
Beriringan dengan cahayanya yang masih suci,
Terbuka mataku yang terkunci,
Ambisiku berkutat seketika,
Tanpa Etika,
Tanpa Logika.
Merindunya dalam eligi pagi,
adalah rona yang tak asing di penghidupanku.
Di mewahnya lampu siang,
Kulemparkan sebintil doa kesejukan,
Bukan sekedar lamunan,
Ialah hasrat akan kesungguhan.
Suatu sore yang tua,
Kuwarna ungu di tengah merah madunya yang kental,
Disanalah namamu kusemburatkan.
Sejati, dalam dermaga alunan mega.
Sepanjang nyawa malam,
Saatku bersemayam,
Riuh rinduku, Entah, tak pernah padam,
Kulum bibirku tak terhindarkan,
Basah mencium bayang kerinduan.
Created By : Fitria Rizky Sutrisna
Selasa, 08 April 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar