Suara seru kerinduanku, terdengar serak dan tercekat
Berbaur dengan nada-nada tangis,
Binal tak terarah,
Mencabik terang bulan malam ini.
Lagi, kumenangis meski nihil.
Biar kawan-kawan malam yang menghantar
Bintang, jangkrik, angin malam yang tajam.
Disini aku bercumbu dengan malam bernoda kental kerinduan
Siapa?
Yang 'kan menyerap hangat di pipi manisku ini?
Dengan tarian-tarian lentik seperti biasa.
Lihatlah aku bersaksi di pasukan lilin langit, aku rindu KEDAMAIAN!
Meski dalan seribu bahasa kosong, sebuah lamunan
0 komentar:
Posting Komentar