Siapa yang menyalahkan waktu berputar
Apa salahnya siang berupah menjadi malam
Apa salahnya dendam berubah menjadi damai
Apa salahnya musuh mencair menjadi teman
Puisi ini kutulis untuk temanku
Yang seyogyanya masih menyayangiku
Mengungkap tabir di masa lalu, akan genderang kasih yang saling kami nyanyikan
Semestinya ia tahu bahwa aku bukan batu
Semestinya ia tahu bahwa aku tidak buta
Semestinya ia tahu bahwa anak ingusan ini masih bisa menjadi temannya
Pulang..! Pulanglah ke istanamu jika kau tak butuh gubuk reot ini
Pergi..! Pergilah dengan kereta emasmu jika tak butuh gerobak ini
Setiap ingatan yang terekam tak mampu disapu dengan mudahnya
Andai engkau izinkan untukku mengungkap kasihku,
Detik ini juga akan kutulis dan akan kau baca dari goresan tintaku ini,
NAMUN, Sebagian Bait Puisi ini Hilang
Created By : Fitria Rizky Sutrisna
Apa salahnya siang berupah menjadi malam
Apa salahnya dendam berubah menjadi damai
Apa salahnya musuh mencair menjadi teman
Puisi ini kutulis untuk temanku
Yang seyogyanya masih menyayangiku
Mengungkap tabir di masa lalu, akan genderang kasih yang saling kami nyanyikan
Semestinya ia tahu bahwa aku bukan batu
Semestinya ia tahu bahwa aku tidak buta
Semestinya ia tahu bahwa anak ingusan ini masih bisa menjadi temannya
Pulang..! Pulanglah ke istanamu jika kau tak butuh gubuk reot ini
Pergi..! Pergilah dengan kereta emasmu jika tak butuh gerobak ini
Setiap ingatan yang terekam tak mampu disapu dengan mudahnya
Andai engkau izinkan untukku mengungkap kasihku,
Detik ini juga akan kutulis dan akan kau baca dari goresan tintaku ini,
NAMUN, Sebagian Bait Puisi ini Hilang
Created By : Fitria Rizky Sutrisna
0 komentar:
Posting Komentar